Ops Selundup Hitam Imigrasi Malaysia Tangkap 25 PATI

BAGIKPAPAN.COM , MY – Sindiket penyelundupan Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) yang didalangi dua Pegawai Imigrasi Malaysia johor ditumpaskan oleh tim ops selundup hitam yang beranggota 18 Orang Pegawai Perisikan dan Pegawai Khas Imigrasi Malaysia Putrajaya.
Sebanyak 25 PATI asal Indonesia ditahan memasuki Malaysia karena tersenarai dalam daftar blacklist ( daftar Orang yang pernah terjerat kasus keimigrasian dan kasus tindakan hukuman, semua PATI dibawa menggunakan bis ke pejabat Imigrasi untuk siasatan lanjut.
Turut ditangkap 2 warga Malaysia berusia 34 dan 49 tahun.

Kasus Penyelundupan PATI blacklist melalui pintu masuk pelabuhan disekitar Johor Bahru, PATI datang menggunakan paspor resmi untuk kunjungan (melancong) padahal mereka sudah tersenarai dalam daftar blacklist Imigrasi Malaysia namun mereka masih nekat dengan membayar biaya berkisar antara 10-15 juta. Mulai dari proses paspor di Indonesia sampai berangkat ke Malaysia, semua diuruskan oleh sindiket atau ejen demi memasuki Malaysia.
Pihak Imigrasi Indonesia di BATAM dan di sekitar kepri yang merupakan pintu keluar menuju ke Malaysia hendaklah lebih selektif dan mempunyai data nama Orang yang blacklist agar sebelum mereka masuk bisa ditindak lebih dahulu. Terutama ketika mereka membuat paspor. Jika tidak ditanggulangi maka akan merugikan PATI itu sendiri. Masalah ini seharusnya dibahas juga oleh kedua Negara untuk dicarikan solusi karena tidak dipungkiri bahwa oknum majikan Malaysia yang memerlukan Pekerja untuk sektor sektor perladangan mengambil tenaga asing yang memakai visa melancong lalu menjadi ilegal.
Demikian juga Pekerja Indonesia yang sudah tersenarai hitam mau kembali bekerja ke Malaysia tapi tidak dibenarkan.
Semoga bisa dicarikan solusi untuk kepentingan kedua-dua Negara.

Karenanya BAGIKPAPAN.COM selalu memberikan arahan kepada pembaca agar sama-sama menginformasikan sanak saudara yang ingin merantau untuk melengkapi berkas atau dokumen keberangkatan dan melalui jalur resmi yang legal. Sehingga akan berkurang permasalah yang selalu mengintai para keluarga Buruh Migran.